Biogeokimia
merupakan perubahan atau pertukaran yang terjadi secara terus menerus antara
komponen biosfer yang tak hidup dengan yang hidup.
Fungsi
Daur Biogeokimia
Daur
Biogeokimia mempunyai peranan dan fungsi yang penting dalam
menjaga kelangsungan hidup dibumi, hal ini dikarenakan semua materi hasil daur
biogeokimia tersebut dapat digunakan oleh semua yang ada di muka bumi ini,
termasuk ko
mponen biotik ataupun komponen abiotik.
Macam
macam daur biogeokimia :
1.
Daur air
2.
Daur karbon
3.
Daur nitrogen
4.
Daur fosfor
Daur
Air. Air memang dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup di dunia. Air tidak
pernah habis. Air senantiasa tersedia di Bumi karena air selalu mengalami
daur atau siklus. Banyak sekali kegunaan air dalam kehidupan. Kita perlu
menggunakan air dengan sebaik-baiknya. Air yang kita gunakan dalam kehidupan
sehari-hari berasal dari suatu proses yang cukup panjang yang disebut daur air.
Daur
air
Daur
air ialah sirkulasi yang tidak pernah berhenti dari air yang di bumi dimana air
mampu berpindah-pindah dari daratan, lalu ke udara lalu kedaratan lagi, dan
airpun mampu tersimpan didasar permukan dengan 3 fase yaitu cair yang berbentuk
air, padat yang berbentuk es, dan gas yang berbentuk udara.
Daur
air memiliki sifat khas dibandingkan daur
biogeokimia yang lain. Sebagian besar daur ini terjadi melalui
proses fisik, bukan kimia.
Air yang berasal
dari sungai, danau, dan sumber air lainnya akan mengalir ke laut. Air di laut, sungai,
dan danau menguap karena pengaruh panas dari sinar matahari. Tumbuhan
juga mengeluarkan uap air ke udara. Proses penguapan ini disebut evaporasi.
Uap air naik dan berkumpul di udara. Lama-kelamaan, udara tidak dapat lagi
menampung uap air (jenuh). Proses ini disebut presipitasi (pengendapan).
Jika suhunya turun, uap air akan berubah menjadi titik-titik air.
Titik-titik air ini membentuk awan. Proses ini disebut kondensasi
(pengembunan).
Titik-titik air di
awan kemudian akan turun menjadi hujan. Air hujan itu akan jatuh ke
tanah atau perairan. Air hujan yang jatuh di tanah akan meresap menjadi
air tanah. Selanjutnya, air tanah akan keluar melalui sumur.
Air tanah juga akan merembes ke danau atau sungai.
Didalam Atmosfir terdapat
Air yang berbentuk uap. Uap air ini berasal dari air laut atau air daratan yang
menguap akibat terkena panas dari sinar matahari. Pada umumnya uap air pada
atmosfir berasal dari uap air laut, hal ini disebabkan karena luas air laut
mencapai 3/4 (tigaperempat) luas permukaan bumi. Terkondensasinya uap air di
atmosfir akan menjadi awan, dimana awan-awan tersebut akan berubah menjadi air
hujan, air hujan yang turun ke permukaan bumi akan masuk kedalam tanah sehingga
membentuk air tanah dan air permukaan tanah.
Tumbuhan darat
biasanya menyerap air yang terdapat dalam tanah, air tersebut selanjutnya akan
mengalir menggunakan suatu pembuluh dalam tubuh tumbuhan, selanjutnya melalui
transpirasi uap air akan dilepaskan oleh tumbuhan hingga ke atmosfir. Transpirasi
yang dilakukan tumbuhan sendiri mencapai 90% penguapan dalam ekosistem darat.
Sedangkan
hewan mendapatkan air langsung dari permukaan tanah. Pada manusia penggunaan
air mencapai seperempat air tanah yang sebagian nantinya dikeluarkan dari tubuh
manusia dan hewan berupa urin serta keringan bahkan juga air mata.
Adanya air tanah dan
air yang ada dipermukaan bumi mengalir ke sungai, selanjutnya nanti akan
bermuara pada laut dan juga danau
• Air yang ada di permukaan bumi mengalami
penguapan, yaitu berubah menjadi uap air.
• Penguapan air terjadi karna air terkena panas
matahari. Di lautan, jumlah air yang menguap
lebih besar dari curah hujan.
• Uap air naik ke tempat tinggi dan dingin.
• Akibatnya, uap air mengembun hingga membentuk
butiran air.
• Butiran-2 air yang jumlahnya amat banyak ini
kemudian membentuk awan.
• Jika butiran air/es di awan cukup besar, butiran
dapat jatuh ke tanah sebagai hujan.
• Biasanya, butiran es sudah berubah menjadi air
saat bersentuhan dengan udara yang lebih panas di bawahnya.
• Air hujan kembali mengisi permukaan bumi sebagai
sungai, laut, dll.
• Dari sini, daur air mengulangi lagi tahap yang
telah di jalani-nya.
• Demikian seterusnya, sehingga bumi tidak pernah
kering.
Dari
sini dapat disimpulkan bahwa jumlah air di Bumi secara keseluruhan cenderung
tetap. Hanya wujud dan tempatnya yang berubah.
FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI DAUR AIR
•
Hutan yang gundul akibat
penebangan hutan secara liar.
•
Pembakaran hutan untuk
membuka lahan perindustrian.
•
Pembangunan jalan dengan
pengaspalan baik di kota maupun di desa.
•
Kegiatan – kegiatan
tersebut mempengaruhi proses penyerapan air ke dalam tanah, sehingga saat hujan
tidak merasap ke dalam tanah melainkan akan menjadi bencana seperti banjir.
Menghemat penggunaan
air sangat bermanfaat, terutama jika air diperoleh melalui pompa air
listrik atau PDAM. Semakin sering kita menghidupkan pompa tersebut,
semakin besar tagihan listrik yang harus kita
bayar. Demikian juga jika kita menggunakan air dari PDAM. Semakin banyak
air yang kita pakai, tagihan air perbulannya juga semakin besar.
UPAYA
PENGHEMATAN PADA AIR
Ø Menutup kran air segera setelah tempat penampungan
air tersebut terisi penuh sehingga air tidak terbuang cuma – Cuma.
Ø Memanfaatkan air bekas cucian apapun kecuali air
bekas yang sudah tercampur zat kimia seperti sabun, deterjen dan lainnya, untuk
menyiram tanaman (mangga dan bunga – bunga ). Hal ini
dapat dilakukan untuk menghemat penggunaan air bersih.
Ø Tidak mencuci kendaraan setiap hari, Hal ini
dapat dilakukan untuk menghemat penggunaan air bersih.
Ø Menggunakan air seperlunya saja tidak berlebih –
lebihan dalam keperluan apapun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar