Kamis, 19 September 2013

DAUR BIOGEOKIMIA - DAUR AIR


Biogeokimia merupakan perubahan atau pertukaran yang terjadi secara terus menerus antara komponen biosfer yang tak hidup dengan yang hidup.
Fungsi Daur Biogeokimia
Daur Biogeokimia mempunyai peranan dan fungsi yang penting dalam menjaga kelangsungan hidup dibumi, hal ini dikarenakan semua materi hasil daur biogeokimia tersebut dapat digunakan oleh semua yang ada di muka bumi ini, termasuk ko

mponen biotik ataupun komponen abiotik.
Macam macam daur biogeokimia :
1.     Daur air
2.    Daur karbon
3.    Daur nitrogen
4.    Daur fosfor
Daur Air. Air memang dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup di dunia. Air tidak pernah habis. Air senantiasa tersedia di Bumi karena air selalu mengalami daur atau siklus. Banyak sekali kegunaan air dalam kehidupan. Kita perlu menggunakan air dengan sebaik-baiknya. Air yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari berasal dari suatu proses yang cukup panjang yang disebut daur air.


Daur air
Daur air ialah sirkulasi yang tidak pernah berhenti dari air yang di bumi dimana air mampu berpindah-pindah dari daratan, lalu ke udara lalu kedaratan lagi, dan airpun mampu tersimpan didasar permukan dengan 3 fase yaitu cair yang berbentuk air, padat yang berbentuk es, dan gas yang berbentuk udara.

Daur air memiliki sifat khas dibandingkan daur biogeokimia yang lain. Sebagian besar daur ini terjadi melalui proses sik, bukan kimia
Air yang berasal dari sungai, danau, dan sumber air lainnya akan mengalir ke laut. Air di laut, sungai, dan danau menguap karena pengaruh panas dari sinar matahari. Tumbuhan juga mengeluarkan uap air ke udara. Proses penguapan ini disebut evaporasi. Uap air naik dan berkumpul di udara. Lama-kelamaan, udara tidak dapat lagi menampung uap air (jenuh). Proses ini disebut presipitasi (pengendapan). Jika suhunya turun, uap air akan berubah menjadi titik-titik air. Titik-titik air ini membentuk awan. Proses ini disebut kondensasi (pengembunan).

Titik-titik air di awan kemudian akan turun menjadi hujan. Air hujan itu akan jatuh ke tanah atau perairan. Air hujan yang jatuh di tanah akan meresap menjadi air tanah. Selanjutnya, air tanah akan keluar melalui sumur. Air tanah juga akan merembes ke danau atau sungai.  


Didalam Atmosfir terdapat Air yang berbentuk uap. Uap air ini berasal dari air laut atau air daratan yang menguap akibat terkena panas dari sinar matahari. Pada umumnya uap air pada atmosfir berasal dari uap air laut, hal ini disebabkan karena luas air laut mencapai 3/4 (tigaperempat) luas permukaan bumi. Terkondensasinya uap air di atmosfir akan menjadi awan, dimana awan-awan tersebut akan berubah menjadi air hujan, air hujan yang turun ke permukaan bumi akan masuk kedalam tanah sehingga membentuk air tanah dan air permukaan tanah.
Tumbuhan darat biasanya menyerap air yang terdapat dalam tanah, air tersebut selanjutnya akan mengalir menggunakan suatu pembuluh dalam tubuh tumbuhan, selanjutnya melalui transpirasi uap air akan dilepaskan oleh tumbuhan hingga ke atmosfir. Transpirasi yang dilakukan tumbuhan sendiri mencapai 90% penguapan dalam ekosistem darat.
Sedangkan hewan mendapatkan air langsung dari permukaan tanah. Pada manusia penggunaan air mencapai seperempat air tanah yang sebagian nantinya dikeluarkan dari tubuh manusia dan hewan berupa urin serta keringan bahkan juga air mata.
Adanya air tanah dan air yang ada dipermukaan bumi mengalir ke sungai, selanjutnya nanti akan bermuara pada laut dan juga danau

      Air yang ada di permukaan bumi mengalami penguapan, yaitu berubah menjadi uap air.
      Penguapan air terjadi karna air terkena panas matahari. Di lautan, jumlah air yang menguap lebih besar dari curah hujan.
      Uap air naik ke tempat tinggi dan dingin.
      Akibatnya, uap air mengembun hingga membentuk butiran air.
      Butiran-2 air yang jumlahnya amat banyak ini kemudian membentuk awan.
      Jika butiran air/es di awan cukup besar, butiran dapat jatuh ke tanah sebagai hujan.
      Biasanya, butiran es sudah berubah menjadi air saat bersentuhan dengan udara yang lebih panas di bawahnya.
      Air hujan kembali mengisi permukaan bumi sebagai sungai, laut, dll.
      Dari sini, daur air mengulangi lagi tahap yang telah di jalani-nya.
      Demikian seterusnya, sehingga bumi tidak pernah kering.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa jumlah air di Bumi secara keseluruhan cenderung tetap. Hanya wujud dan tempatnya yang berubah.


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAUR AIR
         Hutan yang gundul akibat penebangan hutan secara liar.
         Pembakaran hutan untuk membuka lahan perindustrian.
         Pembangunan jalan dengan pengaspalan baik di kota maupun di desa.
         Kegiatan – kegiatan tersebut mempengaruhi proses penyerapan air ke dalam tanah, sehingga saat hujan tidak merasap ke dalam tanah melainkan akan menjadi bencana seperti banjir.


Menghemat penggunaan air sangat bermanfaat, terutama jika air diperoleh melalui pompa air listrik atau PDAM. Semakin sering kita menghidupkan pompa tersebut, semakin besar tagihan listrik yang harus kita bayar. Demikian juga jika kita menggunakan air dari PDAM. Semakin banyak air yang kita pakai, tagihan air perbulannya juga semakin besar.  

UPAYA PENGHEMATAN PADA AIR
Ø  Menutup kran air segera setelah tempat penampungan air tersebut terisi penuh sehingga air tidak terbuang cuma – Cuma.
Ø  Memanfaatkan air bekas cucian apapun kecuali air bekas yang sudah tercampur zat kimia seperti sabun, deterjen dan lainnya, untuk menyiram tanaman (mangga dan bunga – bunga ). Hal ini  dapat dilakukan untuk menghemat penggunaan air bersih.
Ø  Tidak mencuci kendaraan setiap hari, Hal ini  dapat dilakukan untuk menghemat penggunaan air bersih.
Ø  Menggunakan air seperlunya saja tidak berlebih – lebihan dalam keperluan apapun






Tidak ada komentar:

Posting Komentar