Jumat, 20 September 2013

Prinsip Etos Kerja Profesional


Jansen Sinamo, Sang Bapak Etos sekaligus Penulis 8 ETOS KERJA PROFESIONAL: navigator Anda menuju sukses, mengatakan dalam buku barunya tersebut bahwa manusia itu pada dasarnya adalah pencari kesuksesan.

Kerja adalah Rahmat: Bekerja Tulus Penuh Syukur.
Bekerja adalah rahmat yang turun dari Tuhan, oleh karena itu harus kita syukuri. Bekerja dengan tulus akan membuat kita merasakan rahmat lainnya sebagai berikut:
  • Kita dapat menyediakan sandang-pangan untuk keluarga kita dengan gaji yang kita dapat.
  • Kita diberi kesempatan untuk bisa bergaul lebih luas serta meningkatkan kualitas diri ke tingkat yang lebih tinggi hingga kita bisa tumbuh dan berkembang.
  • Kita bisa memaksimalkan talenta kita saat bekerja.
  • Kita bisa mendapatkan pengakuan dan identitas diri dari masyarakat dan komunitas. Untuk itu tidak ada salahnya melakuakn pelatihan SDM tujuannya untuk meningkatkan etos kerja.
Kerja adalah Amanah: Bekerja Benar Penuh Tanggung Jawab.
Amanah melahirkan sebuah sikap tanggung jawab, dengan demikian maka tanggung jawab harus ditunaikan dengan baik dan benar bukan hanya sekedar formalitas. Rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan yang didelegasikan kepada kita akan menumbuhkan kehendak kuat untuk melakasanakan tugas dengan benar sesuai job description untuk mencapai target yang ditetapkan. Bekerja dengan hati, misalnya
spritual EFT.

 Kerja adalah Panggilan: Bekerja Tuntas Penuh Integritas.
Dalam konteks pekerjaan, panggilan umum ini memiliki arti bahwa apa saja yang kita kerjakan hendaknya memenuhi tuntutan profesi. Agar panggilan dapat diselesaikan hingga tuntas maka diperlukan integritas yang kuat karena dengan memegang teguh integritas maka kita dapat bekerja dengan sepenuh hati, segenap pikiran, segenap tenaga kita secara total, utuh dan menyeluruh.

Kerja adalah Aktualisasi: Bekerja Keras Penuh Semangat.
Aktualisasi adalah kekuatan yang kita pakai untuk mengubah potensi menjadi realisasi. Pelatihan seperti
quantum touch adalah salah satu pelatihan SDM. Ada yang menyebutnya pelatihan etos kerja. Ada tiga cara mudah untuk meningkatkan etos kerja keras, yaitu:
  • Kembangkanlah visi sebagai ilham untuk bekerja keras.
  • Kerja keras merupakan ongkos untuk mengembangkan diri kita.
  • Kerja keras itu baik, menyehatkan dan menguatkan diri kita.
Kerja adalah Ibadah: Bekerja Serius Penuh Kecintaan.
Segala pekerjaan yang diberikan Tuhan kepada kita harus kita syukuri dan lakukan dengan sepenuh hati. Tidak ada tipe atau jenis pekerjaan yang lebih baik dan lebih rendah dari yang lain karena semua pekerjaan adalah sama di mata Tuhan jika kita mengerjakannya dengan serius dan penuh kecintaan.
Etos kerja bukan hanya dilihat manusia, Tuhan Maha Mengetahui.

Kerja adalah Seni: Bekerja Cerdas Penuh Kreatifitas.
Bekerja keras itu perlu, namun bekerja dengan cerdas sangat dibutuhkan. Kecerdasan disini maksudnya adalah menggunakan strategi dan taktik dengan pintar untuk mengembangkan diri, memanfaatkan waktu bekerja agar tetap efektif dan efesien, melihat dan memanfaatkan peluang kerja yang ada, melahirkan karya dan buah pikiran yang inovatif dan kreatif.
Pelatihan etos kerja bisa berdampak positif.

Kerja adalah Kehormatan: Bekerja Tekun Penuh Keunggulan.
Kehormatan diri bisa kita dapatkan dengan bekerja. Melalui pekerjaan, maka kita dihormati dan dipercaya untuk memangku suatu posisi tertentu dan mengerjakan tugas yang diberikan kepada kita termasuk segala kompetensi diri yang kita miliki, kemampuan dan kesempatan dalam hidup.
Spritual EFT, Spiritual Enrichment & Quantum Touch bisa Anda coba.

Kerja adalah Pelayanan: Bekerja Paripurna Penuh Kerendahan Hati.
Tahukah Anda kalau ternyata hasil yang kita lakukan dalam bekerja bisa menjadi masukan untuk orang lain dan begitu pula sebaliknya. Sehingga dari proses tersebut kita telah memberikan kontribusi kepada orang lain agar mereka bisa hidup dan beraktivitas dengan lebih mudah.


PERANAN SEKTOR INDUSTRI
Kontribusi sektor industri Bengkalis dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto tanpa migas Bengkalis tahun 2004 sebesar 35,01 %, telah meningkat dibanding 2003 sebesar 33,88% dan 30,43% pada tahun 2002.

Pada tahun 2004, sektor industri di Kabupaten Bengkalis masih mempunyai peranan yang penting dan cukup dominan terhadap perekonomian Bengkalis maupun Riau, dan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat kaupaten Bengkalis..

Kelompok industri besar dan sedang dapat diklasifikasikan dan digolongkan sesuai produk yang dihasilkan. Penggolongan dilakukan untuk golongan/ klasifikasi sampai dengan dua digit kode ISIC/KLUI (Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia ). Perusahaan industri besar dan sedang yang dominan beroperasi di Kabupaten Bengkalis adalah dari golongan industri kayu, termasuk Perabot rumah tangga. Kelompok Industri Makanan , Minuman dan Tembakau berada pada urutan kedua, kemudian kelompok Indusri barang galian, Bahan Logam kecuali Minyak bumi dan Batu Bara dan terakhir kelompok Industri Barang dari Logam.

Jumlah Usaha dan Tenaga Kerja Industri menurut Kelompok Industri, 2005
Klasifikasi Industri
Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan
Industri Logam Mesin, Elektronika dan Aneka Metal
1. Usaha
2. Tenaga Kerja
3. Nilai Produksi
4. Nilai Investasi
1.031
12.890
4.610,60
785,82
545
1.047
709,31
414,65


Tidak ada komentar:

Posting Komentar