Kamis, 19 September 2013

Q.S Ali Imran Ayat 86


Q. S. Ali - Imran : 86     
كَيْفَ يَهْدِي اللَّهُ قَوْمًا كَفَرُوا بَعْدَ إِيمَانِهِمْ وَشَهِدُوا أَنَّ الرَّسُولَ حَقٌّ وَجَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
Artinya :
Bagaimana ALLAH akan memberi petunjuk kepada suatu kaum yang kafir setelah beriman serta mengakui bahwa Rasul (Muhammad) itu, benar-benar Rasul dan bukti-bukti yang jelas telah sampai kepada mereka ALLAH tidak memberi petunjuk kepada orang zalim.

Ayat ini menjelaskan tentang bagaimana Allah akan memberikan petunjuk dan hidayah-Nya kepada suatu kaum yang kufur/ kafir jika mereka ingkar setelah mereka beriman, dan juga setelah mereka menyaksikan bahwa Rasulullah (Nabi Muhammad Saw) itu adalah benar, dan telah datang pula kepada mereka keterangan-keterangan yang jelas dan nyata yang telah disampaikan Allah kepada mereka. Dan (ingatlah), Allah tidak akan memberikan petunjuk hidayahNya kepada kaum yang zalim. Ayat tersebut juga menunjukkan lenyapnya hidayah dan lenyapnya potensi kesiapan manusia dalam menerima hidayah.


Sebab turunnya (Asbabun Nuzul) Surah Ali - Imran ayat 86 :

Di riwayatkan oleh Nasai, Ibnu Hibban dan Hakim dari Ibnu Abbas, katanya, "Ada seorang laki-laki Anshar yang telah masuk Islam kemudian murtad lalu ia menyesal.
Lalu menghubungi kaumnya, agar mereka mengirim utusan kepada Nabi Muhammad Saw.
untuk menanyakan apakah ada kesempatan baginya untuk bertobat.
Maka turunlah ayat, 'Betapa Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir...,' sampai dengan firman-Nya, '...maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
'Maka dikirimnya kaumnya kepada Nabi Muhammad saw dan menyatakan diri masuk Islam kembali.
Musaddad mengetengahkan dalam musnadnya dan oleh Abdurrazzaq dari Mujahid, katanya, "Harits bin Suwaid datang kepada Nabi Muhammad saw lalu masuk Islam.
Kemudian ia kembali kafir dan pergi kepada kaumnya, maka Allah pun menurunkan padanya ayat Alquran, 'Betapa Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir...' sampai dengan firman-Nya, '...maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Q.S. Ali Imran 86-89) Ayat ini dibawa oleh salah seorang warganya lalu membacakannya kepadanya.
Kata Harits, 'Demi Allah, setahu saya kamu adalah seorang yang benar, tetapi Rasulullah lebih benar dari padamu, dan Allah lebih benar lagi di antara yang tiga. Maka ia pun kembali masuk Islam dan beragama dengan baik."

Tiga poin pelajaran yang dapat dipetik:
1.      Iman tahap dasar tidaklah cukup, melainkan diperlukan mempertahankan iman hingga akhir usia karena bahaya murtad senantiasa mengancam manusia.
2.     Kondisi agar mendapat petunjuk ilahi atau sebaliknya, keduanya kitalah yang mewujudkan. Tuhan tidak menzalimi hak seseorang, kitalah yang menzalimi diri kita sendiri dengan membelakangi kebenaran.
3.     Masyarakat haruslah menunjukkan reaksi di hadapan penyelewengan penyelewengan idiologi orang-orang murtad dan menyatakan bara'ah dari mereka.










Tajwid Surah Ali – Imran Ayat 86 :
No
Lafal
Hukum Bacaan
Keterangan
1.
كَيْفَ يَهْدِي
Mad Thabi’i
sesudah huruf yang bertanda kasrah terdapat ي sukun.
2.
اللَّهُ
Lam Tarqiq
kata اللَّهُ didahului dengan huruf yang bertanda kasrah.
3.
قَوْمًا كَفَر
Ikhfa haqiqi
setelah huruf yang betanda fathah tain bertemu dengan dengan salah satu huruf ikhfa yaitu ك
4.
كَفَرُوا
Mad Thabi'i
sesudah huruf yang bertanda dhommah  terdapat و sukun
5.
بَعْدَ إِيمَا
Mad Jaiz Munfasil
Ada mad tabi’i bertemu dengan hamzah (ء) tetapi tidak dalam satu lafal (kata)
6.
نِهِمْ وَشَهِدُوا
Izhar Syafawi
Ada mim mati (مْ) bertemu dengan salah satu huruf izhar syafawi, yaitu wau (و)
7.
نِهِمْ وَشَهِدُوا
Mad Thabi’I
sesudah huruf yang bertanda dhommah  terdapat و sukun
8.
أَنَّ
Gunnah Mussyaddah
ada huruf nun yang berharakat tasydid (نّ)
9.
الرَّسُولَ
Alif Lam Syamsiah
Ada alif lam (ال) bertemu dengan salah satu huruf al syamsiah , yaitu رّ
10.
الرَّسُولَ
Mad Thabi’i
sesudah huruf yang bertanda dhommah  terdapat و sukun
11.
حَقٌّ وَجَاءَهُمُ
Mad Jaiz Munfasil
Ada mad tabi’i bertemu dengan hamzah (ء) tetapi tidak dalam satu lafal (kata)
12.
الْبَيِّنَاتُ
Alif Lam Qomariah
Ada alif lam (ال) bertemu dengan salah satu huruf al qamariyah, yaitu ba’ (ب)
13.
الْبَيِّنَاتُ
Mad Thabi’i
sesudah huruf yang bertanda fathah terdapat ي sukun.
14.
وَاللَّهُ لَا
Lam Tafkhim
kata اللَّهُ didahului dengan huruf yang bertanda fathah
15.
يَهْدِي
Mad Thabi’i
sesudah huruf yang bertanda kasrah  terdapat ي sukun.
16.
الْقَوْمَ
Alif Lam Qomariah
Ada alif lam (ال) bertemu dengan salah satu huruf al qamariyah, yaitu ق
17.
الظَّالِمِينَ
Alif Lam Syamsiah
Ada alif lam (ال) bertemu dengan salah satu huruf al syamsiah , yaitu ظّ
18.
الظَّالِمِينَ
Mad ‘Arid Lissukun
Ada mad tabi’i bertemu dengan huruf hidup dalam satu kalimat, tetapi dibaca mati karena di waqafkan
 Tafsir Surah Ali - Imran Ayat 86  :
 
Allah SWT menjelaskan bahwa ada orang
- orang yang kembali menjadi kafir sesudah beriman, dan bahwa Allah tidak akan memberikan kepada mereka jalan untuk mendapatkan petunjuk.
Sebabnya ialah karena mereka tidak mengakui berita gembira tentang kedatangan Nabi Muhammad saw yang tercantum dalam kitab - kitab mereka. Semula mereka berkeinginan untuk mengikuti Nabi Muhammad apabila mereka diberi umur panjang, dan apabila diutus dari kalangan mereka. Akan tetapi setelah ternyata Nabi Muhammad saw datang, dan dia bukanlah dari kalangan mereka, merekapun mengingkarinya, meskipun kedatangan Nabi Muhammad itu disertai dengan bukti - bukti yang nyata tentang kenabiannya. Orang-orang yang mulanya beriman kemudian kafir kembali, berarti mereka menganiaya diri sendiri, dan Allah SWT tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang menganiaya diri sendiri itu, karena Allah telah menerangkan, bahwa petunjuk kepada jalan yang benar itu hanya dapat berkesan. Apabila seseorang itu bersih jiwanya, sehingga ia dapat menerima bukti-bukti kebenaran  dari petunjuk itu. Akan tetapi kalau seorang hatinya telah dinodai oleh kezaliman maka ia akan  menyeleweng dari jalan yang benar. Oleh sebab itu mereka tidak akan mungkin lagi menerima petunjuk Allah.





 Taubat Orang Murtad
Taubat orang yang murtad setelah kembali memeluk Islam lagi, insya Allah diterima. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa pintu taubat selalu terbuka asal dilakukan dengan sungguh-sungguh, selama yang bersangkutan belum sekarat dan dia harus menggantikan ibadah-ibadah yang dia tinggalkan selama ini, seperti sholat dan puasa.  
Imam Abu Hanifah dan Imam Malik mengatakan  jika dia taubat, maka dia harus haji kembali seakan-akan dia baru masuk Islam.
Adapun Imam Syafi’I berpendapat bahwa jika dia bertaubat tidak ada kewajiban mengulangi hajinya kembali.











Sebab - Sebab Terjadinya Kemurtadan
1. Kebodohan.
Kebodohan menjadi penyebab utama adanya gelombang pemurtadan, karena mereka tidak dibentengi dengan ilmu. Oleh karena itu salah satu cara yang efektif untuk mmengantisapi pemurtadan adalah dengan menyebarkan aqidah dan ilmu yag benar di kalangan masyarakat.
2. Kemiskinan.
Pemurtadan seringkali terjadi pada daerah-daerah miskin dan terkena bencana. Banyak kaum muslimin yang mengorbankan keyakinan mereka hanya untuk sesuap nasi dan sebungkus supermi.
3. Tidak adanya pemerintahan Islam
Hilangnya pemerintahan Islam yang menegakkan syariat Allah membuat musuh-musuh Islam leluasa melakukan pemurtadan dan penyesatan terhadap umat Islam.  Begitu juga umat Islam tidak akanberani main-main dengan agamanya.
4. Ghozwul Fikri (Perang Pemikiran)
Munculnya pemikiran - pemikiran sesat seperti liberalisme, pluralisme dan sekulerisme yang telah mendorong terjadi gelombang kemurtadan di kalangan kaum muslimin, karena paham-paham tersebut mengajarkan bahwa semua agama sama, dan semua orang bebas melakukan perbuatan apapun juga, tanpa takut dosa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar